Rabu, 04 Juni 2014

Tips Mengerem Yang Benar.

Mengerem tidak sesimpel menginjak pedal rem. Ada ilmunya juga lho.  Dan mirisnya, makin sedikit yang menguasai.  Kalau anda ingin tahu bagaimana cara mengerem mobil yang efisien sehingga jarak stopnya pendek,  tips berikut akan menuntun anda menguasai ilmu yang hampir hilang itu. Dengan latihan, anda bisa menghentikan mobil yang melaju kencang dengan aman dan jarak henti pendek.

A. Mobil tanpa ABS

    1. Karena panik pada kondisi darurat, pedal rem di injak sampai mentok ke lantai.  Ini SANGAT tidak dianjurkan. Karena roda akan terkunci.  Sebaliknya, tekan dan tahan sedalam mungkin, tapi jangan sampai suara ban berdecit. Pada saat ban berdecit, kurangi tekanan pedal rem, lalu kembalikan  ke tekanan semula.  Ban berdecit itu menandakan ban mulai kehilangan traksinya. Jika diteruskan, ban akan terkunci, mobil jadi selip dan tidak bisa dikendalikan lagi.

    2. Kemampuan untuk mengetahui titik pengereman optimal sebelum ban terkunci  sangat penting.  Orang menyebutnya threshold braking.  Jika anda menguasai ketrampilan ini, anda bisa menghentikan mobil dengan jarak terpendek.  Karena pada kondisi itu, ban mendapatkan traksi maksimal sehingga daya hentinya juga maksimal.  Ketrampilan ini perlu latihan.  Jadi berlatihlah di tempat yang aman. Melatih threshold braking memang butuh waktu. Cobalah dengan mengenali karakter pengereman mobil  anda.   Mulailah dengan mengerem hingga ban terkunci. Lalu belajar mengurangi tekanan pedal rem sehingga ban kembali mendapat grip setelah terkunci.  Demikian berulang-ulang. Sampai mendapatkan titik maksimal sesaat sebelum ban terkunci.

    3. Jangan terpaku pada objek yang mungkin  akan menabrak/ditabrak.  Tapi coba lihat celah untuk menghindar dari tabrakan.  Arahkan mobil ke sana untuk menhindari benturan. Namun sebelumnya juga pertimbangkan kondisi lalu lintas. Jika lalu lintas padat, opsi menghindar juga berbahaya, maka lebih baik fokus untuk melakukan threshold braking.

B. Mobil dilengkapi ABS

    1. Injak rem dengan pasti tapi lembut. Saat pedal rem di injak dalam, rem akan bekerja maksimal. Pada kondisi tersebut bisa saja pedal terasa berdenyut yang menandakan sistem ABS bekerja. ABS bekerja saat roda terkunci. Saat itu, sistem ABS mengurangi tekanan rem sehingga ban tidak terkunci dan mendapat traksi sehingga tidak selip. Saat roda bisa bergerak lagi, tekanan rem dikembalikan seperti semula. Proses yang berlangsung otomatis itu dirasakan sebagai gerakan berdenyut di pedal.  Pada saat pedal terasa berdenyut, jangan kendorkan tekanan pedal rem, terus tahan.  Tidak perlu di kocok seperti pada sistem rem non ABS.

     2. ABS tidak  mengurangi jarak stop mobil, tapi menjaga agar mobil tetap bisa dikemudikan menghindar  dan tidak menabrak.  Meskipun mobil masih bisa dikemudikan, jangan membelokkan dengan ekstrim karena bisa lepas kontrol. Lakukan dengan lembut dan presisi.  Ada baiknya untuk mencoba mempraktekkan hal itu –mengerem keras lalu belok- untuk mengetahui reaksi mobil saat diperlakukan seperti itu. Karena beda mobil, beda reaksinya. Tentunya dilakukan di tempat aman.

    3. Jangan gunakan sistem transmisi untuk menurunkan kecepatan mobil dengan cepat. Sistem transmisi bisa digunakan untuk membantu sistem pengereman. Misalkan di jalanan menurun yang panjang. Pada situasi seperti ini rem harus bekerja keras. Nah, bantu dengan menurunkan gigi transmisi ke posisi lebih rendah untuk menghasilkan engine braking sehingga laju mobil tertahan dan kerja rem lebih ringan.

Demikian Trik & Tips mengerem yang benar, semoga bermanfaat bagi pembaca setia Info Mobil Toyota.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda